Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Apakah Kamu Membenci Shu Xinyu? 



Apakah Kamu Membenci Shu Xinyu? 

0Qiao Mu bangkit dan meninggalkan pergi. Setelah berjalan beberapa langkah, suara Shu Xinyu terdengar di belakangnya, "Qiao Mu, aku peringatkan kamu. Seorang gadis tidak boleh begitu ambisius, bahkan jika kamu memiliki Li Yan sebagai pendukungmu, itu tidak akan bertahan lama. Lagipula Li Yan adalah seseorang yang sudah memiliki tunangan, karena kamu tidak ingin berhenti di waktu yang tepat ini, maka aku akan menunggu untuk melihat karya seperti apa yang bisa kamu hasilkan di final nanti!"      
0

Menghadapi sarkasme Shu Xinyu, mata Qiao Mu memancarkan aura dingin dan pergi tanpa berdebat.      

Dia akhirnya menyadari bahwa Shu Xinyu benar-benar melindungi Ning Tongtong tanpa pandang bulu, dia akan menganggap bahwa putrinya benar dan orang lain salah.      

Qiao Mu tidak bisa mengubah apapun yang orang lain pikirkan tentangnya, yang bisa dia lakukan adalah menggunakan kekuatannya untuk menghentikan mulut orang lain!      

Karena gangguan dari Shu Xinyu, Qiao Mu tidak berminat untuk melanjutkan belanja dan dia menelepon Li Yan. Ketika Li Yan sudah mencapai jam pulang kerja, dia datang menjemputnya dan pulang bersamanya.      

Qiao Mu masuk ke mobil dengan wajah kecil yang cemberut, wajahnya tampak kesal karena tersinggung oleh perlakuan orang lain.      

Dia enggan menunjukkan emosinya di depan orang lain. Lagipula setelah bertahun-tahun di keluarga Qiao dia bisa menyembunyikan emosinya dengan baik.      

Namun, saat di depan Li Yan, keluhan kecil itu muncul seketika dan tidak dapat disimpan dengan baik walaupun dia ingin.      

Li Yan menundukan kepala dan menatapnya, "Ada apa?"      

"Paman, aku telah ditindas oleh orang lain, lalu apa yang harus aku lakukan?" Kata Qiao Mu sambil menjatuhkan dirinya ke pelukan Li Yan.      

Melihat wajah wanita kecil itu yang mengeluh, mata Li Yan berubah sedikit lebih dingin, "Ada aku disini, siapa yang berani menindasmu?"      

Sebuah kalimat sederhana langsung menghangatkan hati Qiao Mu.      

Terkadang, Qiao Mu akan berpikir bahwa Tuhan itu adil. Dia memberinya pria seperti Li Yan untuk melindunginya, jadi ketika ada seseorang datang untuk menindasnya, pamannya akan menunjukkan kekuasaan dan kekuatannya!      

Emosi Qiao Mu sedikit mereda, tetapi masih berkata dengan marah, "Aku barusan bertemu Shu Xinyu ketika sedang berbelanja. Dia ingin aku mundur dari kompetisi dan bahkan berkata bahwa aku bebas membuka persyaratan! Memikirkannya saja membuatku marah."      

"Shu Xinyu?" Li Yan tidak mengerutkan kening, tetapi kedalaman matanya berangsur-angsur menjadi dingin.      

Qiao Mu mengangguk, "Ning Tongtong tampaknya merahasiakan hal penjiplakan ini dari Shu Xinyu, dia tidak tahu bahwa karya Ning Tongtong adalah karya yang dibeli dariku, jadi dia percaya bahwa aku yang menjiplak karya Ning Tongtong. Dia sebagai ibu tiri ini benar-benar sangat pandai."      

Li Yan menatapnya, "Apakah kamu membenci Shu Xinyu?"      

Qiao Mu berpikir sejenak, "Itu tidak bisa dikatakan benci, aku hanya tidak menyukainya saja. Aku hanya berpikir bahwa apa yang dia lakukan sedikit berlebihan, tetapi jika ditilik kembali, dia juga melakukannya untuk kebaikan Ning Tongtong. Sebagai seorang ibu, ada hal yang tidak bisa dikatakan benar dan salah. Aku hanya tidak tahu apakah dia akan melindungi Ning Tongtong secara membabi buta setelah mengetahui bahwa Ning Tongtong membohonginya."      

Omong-omong, Qiao Mu bersandar di bahu Li Yan dan nada suaranya sedikit melunak, "Meskipun Ning Tongtong bukan orang baik, tapi aku masih iri padanya dalam beberapa hal. Setidaknya dia bisa bergaul dengan baik dengan ibu tirinya, seperti ibunya sendiri."      

Li Yan mengangkat tangannya dan mengusap kepala Qiao Mu, "Mumu, jika kamu telah menemukan ibumu dan mendapati bahwa dia tidak sebaik yang kamu pikirkan, apakah kamu akan menyesal mengenal satu sama lain?"      

Qiao Mu tertegun sejenak dan auranya menggelap, "Aku sedari awal tidak berpikir bahwa dia akan sebaik yang aku bayangkan. Dia saja meninggalkanku ketika aku lahir, memangnya sebaik apa jika dia sudah melakukan seperti itu."     

Qiao Mu menenggelamkan dirinya dalam pelukan Li Yan, "Aku memilikimu, bibi dan ayah, jadi aku sudah sangat puas."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.